Nikmati Perjalanan Kuliner Subang: 5 Hidangan Legendaris Penuh Nostalgia, Wajib Dicicipi
- google maps
Purwasuka – Subang dikenal tidak hanya dengan pemandangan alamnya yang memukau, tetapi juga dengan kuliner legendarisnya yang kaya cita rasa dan penuh sejarah.
Di tengah keragaman sajian tradisional, ada beberapa kuliner yang sudah eksis puluhan tahun dan tetap menjadi favorit masyarakat.
Berikut adalah lima pilihan kuliner khas Subang yang wajib dicoba saat Anda berkunjung ke kota ini.
1. Sate dan Gulai Kambing Ma Encut
Berada di dekat pintu keluar Tol Cipali Subang, warung makan ini menawarkan kelezatan sate dan gulai kambing yang selalu segar karena bahan utamanya dipotong dan diolah langsung pada hari itu juga.
Dengan harga Rp30 ribu untuk satu porsi sate kambing dan Rp25 ribu untuk gulai, pengunjung juga bisa mencicipi gulai kepala kambing utuh. Rasanya manis, tanpa aroma amis, menjadikannya menu yang selalu dirindukan.
2. Bubur Blok Jagal
Hidangan legendaris ini sudah ada sejak tahun 1960-an dan menjadi favorit banyak kalangan. Bubur Blok Jagal dijual di kawasan Pujasera Subang dan hanya buka dari pukul 6 hingga 9 pagi.
Resep turun-temurun yang digunakan membuat rasa bubur ini tetap autentik, sehingga menjadi menu andalan untuk sarapan.
3. Es Sakoteng Abah Oding
Kuliner dingin ini menjadi salah satu yang paling ikonik di Subang. Es Sakoteng Abah Oding, yang sudah berjualan sejak 1966, menggunakan teknik tradisional dalam penyajiannya.
Gula kinca khas dan serutan es dari alat parut kayu memberikan cita rasa yang unik. Anda bisa menemukannya di kawasan Blok Jagal, buka mulai pukul 10 pagi hingga sore hari.
4. Sop Buntut Rumah Makan Hegar
Berada di Jalan Raya Subang-Sumedang, rumah makan ini dikenal dengan sop buntutnya yang kaya rempah.
Dalam sehari, mereka bisa menghabiskan hingga 50 kilogram buntut sapi. Selain sop buntut, pengunjung juga dapat mencicipi semur jengkol dan hidangan langka seperti tutut kecrok.
5. Nasi Timbel Mbah Dongdo
Terletak di Jalan Makam Eyang Mbah Dongdo, warung nasi timbel ini sudah ada sejak 1979. Dibungkus daun pisang dan dilengkapi dengan aneka lauk pauk khas Sunda, nasi timbel di sini selalu ludes sebelum jam 9 pagi.
Konsep prasmanan memudahkan pengunjung untuk memilih lauk sesuai selera, membuat pengalaman bersantap semakin menyenangkan.
Jika Anda sedang berada di Subang, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi kuliner legendaris ini.
Selain memanjakan lidah, Anda juga akan menikmati nuansa tradisional yang membawa kembali ke masa lalu.
Setiap hidangan menyimpan cerita dan sejarah yang kaya, menjadikan perjalanan kuliner Anda semakin berkesan.